Selasa, 28 April 2015

Tutorial Editing Hasil Foto Planespotting

Saat ini, dunia fotografi banyak diminat oleh berbagai kalangan. Dari mereka yang amatiran hingga kelas professional, dari kalangan pelajar, mahasiswa maupun pegawai hingga pekerja professional dan dari berbagai usia. Untuk sekedar alatnya pun, saat ini tidak harus melulu menggunakan kamera (seperti camdig, prosumer hingga DSLR), tetapi juga bisa menggunakan smartphone dengan megapixel yang cukup tinggi.

Kegiatan planespotting (fotografi penerbangan) merupakan salah satu kegiatan fotografi, yang dikhususkan bagi mereka pecinta dunia aviasi (penerbangan). Biasanya kegiatan planespotting ini dilakukan di dekat bandara di suatu kota. Akan tetapi, kita juga harus menjaga etika selama melakukan planespotting. Salah satunya adalah mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pengelola bandara, agar nantinya tidak memicu permasalahan di kemudian hari.

Ada berbagai pertimbangan agar hasil foto-foto pesawatnya menjadi maksimal, dalam artian kualitas bagus. Contohnya pencahayaan (tidak boleh melawan arah datang sinar matahari, karena dapat membuat hasil foto backlit), cuaca (jika cuaca bagus, maka hasilnya pun juga bagus) maupun lokasi di mana kita melakukan planespotting.

Setelah melakukan planespotting, tentu kita mendapatkan hasil foto pesawatnya.  Pasti terbesit niat untuk mengupload foto hasil planespotting kita. Minimal diupload ke social media (Facebook, Instagram, Path, Flickr dll) hingga ke website fotografi penerbangan, seperti airliners.net, jetphotos.net dan planespotters.net. Banyak kriteria yang diberikan oleh ketiga website di atas. Maka jangan heran, jika kita mengupload foto hasil planespotting kita seadanya, akan mendapatkan rejection (penolakan) disertai alasannya.

Pada postingan saya ini, saya akan berbagi ilmu bagaimana cara mengedit foto hasil planespotting sebelum diupload ke website fotografi penerbangan dan social media. Yang dibutuhkan dalam editing ini hanyalah software editing foto (Adobe Photoshop). Pada tutorial ini, saya menggunakan Adobe Photoshop CS4. Perlu diingat, sebelum melakukan editing, pastikan foto tersebut tidak blur, out of focus, backlit dll.

Baiklah, langsung saja saya berikan tutorialnya.

1. Pilihlah foto yang akan kita edit.

2. Buka software editing foto (misalnya Adobe Photoshop CS4)


3. Drag foto tadi ke Photoshop

4. Pilih opsi “Ruler Tools”. Gunanya adalah untuk leveling foto (jika foto tadi terkesan kurang horizon).

5. Dalam leveling, sesuaikan dengan yang rata. Pada foto ini, runway atau landasan pacu menjadi patokan dalam leveling.


6. Kemudian, klik tab Image, lalu pilih menu Image Rotation, lalu klik Arbitrary.


7. Maka akan muncul pop-up seperti ini, lalu klik OK.

8. Kemudian, klik Ctrl+M pada keyboard anda, atau melalui tab Image, kemudian pilih Adjustments, kemudian pilih Curves. Gunanya untuk mengembalikan cahaya pada foto.


9. Setelah muncul pop-up ini, klik Auto, kemudian pilih Options dan klik opsi Enhance Monochromatic Contrast, lalu klik OK.


10. Kemudian pilih Crop Tool. Dalam cropping, disarankan skala croppingnya 3 : 2.


11. Kemudian atur tata letak cropping sesuai kebutuhan. Pada tutorial ini, disarankan cropping harus simetris. Lalu klik enter. Maka, hasilnya seperti ini.


12. Setelah cropping, klik tab Image, lalu klik Image Size. Pada tutorial ini, saya mematok size foto adalah 1200px, akan tetapi kebanyakan juga mematok size sebesar 1024px, tergantung kebutuhan. Setelah selesai resizing, klik OK.


13. Kemudian, kita melakukan sharpening foto. Sebelumnya kita harus membuat layer baru, tetapi dengan menggunakan foto ini. Caranya dengan mengklik Ctrl+J pada keyboard anda, atau melalui tab Layer, lalu pilih New, dan klik Layer via Copy.


14. Kemudian, pilih Magic Wand Tool. Gunanya untuk men-select bagian yang tidak perlu untk sharpening. Pada tutorial ini, saya mematok background langit sebagai bagian yang tidak perlu untuk dipertajam.


15. Setelah melakukan selecting, klik tab Select, lalu pilih Inverse.


16. Maka bagian yang ter-select tadi akan mengalami inverse, maksudnya bagian yang di-select sekarang adalah foto pada bagian pesawat. Akan tetapi, pada foto ini, beberapa bagian dari langit masih ada yang ter-select. Bagi saya, ini bukan menjadi masalah.


17. Kemudian, pilih tab Select, pilih Modify dan kemudian pilih Expand.


18. Maka muncul pop-up seperti ini, lalu klik OK.


19. Lalu, klik tab Filter, cari menu Sharpen, lalu klik opsi Unsharp Mask.


20. Kemudian muncul pop-up Unsharp Mask. Anda dapat mengatur sendiri amount, radius dan threshold-nya. Akan tetapi, pada tutorial ini disarankan mematok amount 200, radius 0.2 dan threshold 0. Namun, ini juga tergantung kebutuhan, agar foto tidak terkesan soft. Setelah selesai, klik OK.


21. Setelah selesai, klik tab Layer, pilih Flatten Image. Jika ada masih ada bagian yang ter-select, pilih kembali Magic Wand Tool untuk unselect bagian yang ter-select tadi.

22. Maka, selesailah editing foto hasil planespotting kita. :D

Untuk uploading ke website fotografi penerbangan, seperti airliners.net, jetphotos.net dan planespotters.net, saya rasa Anda pasti dapat mengakses ketiga website tadi. Karena ketiga website tersebut telah memberikan petunjuk dalam uploading. Tentunya, anda harus punya akun terlebih dahulu. Gratis kok. Hehehe.

Akan tetapi, jika nantinya Anda akan mengupload hasil planespotting ke social media, saya sarankan untuk menggunakan watermark. Tujuannya adalah untuk mencegah pembajakan hasil karya Anda oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab (saya sendiri pernah mengalaminya, meskipun foto saya sudah diberi watermark, tetap saja dibajak oleh orang lain). Pada tutorial ini, saya tidak menyertakan bagaimana caranya membuat watermark pada foto, tetapi Anda dapat membuatnya sendiri baik berupa teks maupun teks dan gambar, sesuai dengan kebutuhan Anda.

Khusus untuk uploading ke Instagram, saya sarankan untuk menggunakan aplikasi editing foto pada smartphone Anda. Hal ini dikarenakan skala cropping di Instagram seperti persegi (3 : 3), sementara pada tutorial ini, skala foto menggunalan 3 : 2 (berbentuk persegi panjang). Jika dipaksakan, maka ada beberapa bagian pada foto yang terpotong. Contoh aplikasi yang dibutuhkan seperti No Crop, PhotoEditor dll.

Demikian tutorial dari saya, kritik dan saran saya terima dengan tangan terbuka. Semoga tutorial ini bermanfaat bagi Anda. Salam aviasi!

Tutorial ini disadur dari website http://www.airliners.net/faq/editing_guide.php

Sabtu, 29 Desember 2012

Fikri Noor Belajar Spotting (4 November 2012)

Sesuai dengan janji saya pada postingan sebelumnya, saya akan memposting hasil spotting saya di bandara kebanggaan urang Banua, Bandara Syamsudin Noor yang berlokasi di kota Banjarbaru, pada 4 November lalu.

Walau sempat kehujanan saat spotting, tapi itu bukan halangan bagi saya untuk semangat hunting para burung besi yang sedang betengger di sangkar Landasan Ulin.

Berikut foto-fotonya, selamat menikmati...

ATR 42-300 Kalstar

Boeing 737-900ER Lion Air
Boeing 737-3L9 Citilink PK-GCA
Love this..!!!
Mending kena semburan jet blast daripada kena sm*shblast #eh
Sriwijaya Air Boeing 737-524/WL PK-CLH dengan nosename "Kekuatan"

Lion Air Boeing 737-9GP/ER PK-LFV
Siap-siap berangkat


Trigana Air Boeing 737-217(B) PK-YSD, siap-siap takeoff ke Balikpapan
Lion Air Boeing 737-8GP/WL PK-LJR, 738NG pertama nih yang saya potret dari dekat!

Duo 737 Next Generation

Boeing 737-86N/WL Garuda Indonesia PK-GFJ

Siap-siap di-pushback, berangkat ke Jakarta (Lion Air Boeing 737-9GP/ER, lupa registrasinya apa)

Garuda Indonesia sedang taxi to runway 28 via taxi Charlie runway 10, buat balik ke Jakarta (CGK) pastinya, di saat hujan

Love this shot..!! I wonder..!! Boeing 737-86N/WL Garuda Indonesia PK-GFJ

Beauty or the beast...??


Sebenarnya masih ada nih hasil spotting saya yang lainnya, tapi saya lanjutkan pada postingan selanjutnya. Merci! :D

Senin, 05 November 2012

Fikri Noor Belajar Spotting (9 September 2012)


Alhamdulillah, saya sudah bisa spotting (foto-foto pesawat), walaupun baru kali (di tengah kesibukan saya sebagai mahasiswa), saya masih meluangkan waktu untuk spotting ke Bandara Syamsudin Noor (WAOO/BDJ) pada hari Minggu, 9 September 2012 dan tanggal 4 November 2012, juga di hari Minggu.

Memang diakui, traffic pesawat di Bandara Syamsudin Noor makin meningkat, utamanya pada waktu siang-sore hari. Dan sebagian besar airline yang frekuensinya tinggi adalah Lion Air (saya menjulukinya sebagai "Singa Terbang").

Yap! 2 kali spotting yang saya lakukan cuma bermodalkan kamera handphone tercinta (yang sering pulsanya habis wkwk) yaitu Nokia C3 yang kameranya cuma 2 megapixel. Saya inginnya sih beli Android yang kameranya sampai 8 megapixel, namun karena keterbatasan finansial, saya menundanya dulu, hehehehe...

Berikut foto-fotonya (seperti apa kata orang, biarkan foto yang bicara), check this out :D

Spotting at Syamsudin Noor Airport (WAOO/BDJ), tanggal 9 September 2012

Sriwijaya Air Boeing 737-500WL dengan registrasi PK-CLC (ex United/Continental Airlines dari Amerika)

Taxi to runway 10 via taxi C
Merpati Boeing 737 Classic (rego tidak diketahui)
Garuda Indonesia Boeing 737-8U3/WL dengan registrasi PK-GMF
Suasana kesibukan di apron Bandara Syamsudin Noor

Para awak kabin (flight attendant/FA) bersiap-siap memasuki kabin pesawat
Mobil katering sedang memasukkan bahan makanan selama penerbangan (in-flight meals)
Boeing 737-800 akan terlihat gagah jika dilihat dari depan, hehehe


Penumpang GA535 bersiap memasuki kabin pesawat
Push-back, siap-siap terbang ke Jakarta dengan flight number GA535
Pas pushback, tiba-tiba ada Citilink Airbus A320 yang baru tiba dari Jakarta/Surabaya setelah bactrack dari ujung runway 28 hehehe


Datang lagi nih Citilink yang lain, kali ini yang livery nya baru..

Dou Citilink at Syamsudin Noor Airport
Spotting saya yang kedua (tanggal 4 November 2012) nanti saya tulis di postingan selanjutnya. Merci! :D